Brightburn, Superman tanpa Kebaikan Hati

Brightburn
Kita semua mengenal Superman, pahlawan dari luar angkasa, dengan berbagai superpower yang mengagumkan, bisa terbang, kekuatan tanpa batas, kebal, mata laser dan sebagainya. Ada masalah apapun, tinggal panggil Superman yang dengan kebaikan hatinya akan berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan umat manusia.

Tapi bagaimana jika ada mahkluk lain seperti Superman, dengan kekuatan yang setanding tapi tanpa kebaikan hati yang sama? Yang menggunakan kekuatannya bukan untuk menyelamatkan, tapi justru untuk menguasai manusia? Brightburn merupakan jawaban atas pertanyaan itu.

Meskipun Brightburn memiliki tema yang mengingatkan kita pada Superman, tapi film ini sama sekali bukan film untuk anak-anak. Karena penuh dengan adegan kekerasan yang sangat eksplisit dan berdarah-darah. Ini mungkin akan membuat kecewa penggemar film superhero. Tapi saya sebagai penggemar film horor, sangat menyukai model seperti ini.
Sayangnya film ini slow burn, alias lelet diawal. Kalau saja tempo film ini bisa lebih dipercepat, tentu akan mendapatkan penilaian lebih baik ketimbang rating rotten tomatoes yang hanya 56%.

Seperti Superman, Brightburn datang ke bumi menggunakan pod luar angkasa dan dipelihara oleh sepasang suami istri yang baik hati, Tory dan Kyle Breyer, yang diperankan dengan baik oleh si cantik Elizabeth Banks dan David Denman.

Tory dan Kyle yang memang mengalami kesulitan untuk memiliki anak, merasa bagai mendapat bintang jatuh saat suatu malam seorang bayi didalam pesawat luar angkasa jatuh di lahan pertanian mereka.



Mereka tidak melaporkan penemuan mereka kepada pihak berwajib, karena langsung merasa jatuh cinta pada bayi ini, yang penampilannya sama persis dengan bayi manusia biasa. Bahkan menganggapnya sebagai jawaban Tuhan atas doa mereka saat memohon datangnya seorang bayi yang kemudian mereka namai Brandon.

Tahun-tahun bahagia berlalu, Brandon yang menjadi curahan kasih sayang mereka berdua, bertumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Selalu sehat, bahkan sekalipun tidak pernah jatuh sakit. Tidak hanya itu, sejak kecil Brandon tidak pernah terluka sedikitpun.

Selintas Brandon terlihat seperti anak kuper biasa, yang tidak terlalu banyak bergaul di sekolah. Bahkan menjadi sasaran buli anak-anak yang lebih kuat. Tetapi secara keseluruhan, tidak ada hal yang mengkhawatirkan.
Sampai tiba ulang tahun Brandon yang ke-12.
 Berbeda dengan Superman yang sejak lahir memang sangat kuat dan cepat, Brandon baru merasakan ada perubahan tubuhnya saat memasuki usia ke 12. Awalnya hanya berupa mimpi-mimpi buruk aneh. Tapi kemudian kepribadiannya pun mulai berubah.

Disaat yang bersamaan, pesawat ruang angkasa yang membawa Brandon ke bumi mulai mengeluarkan sinyal-sinyal aneh yang berkaitan erat dengan perubahan dalam diri Brandon.

Brandon yang awalnya anak yang ceria dan penurut mendadak mulai menjadi bertambah kejam dan suka melawan orang tuanya. Kekuatan fisiknya pun menjadi bertambah-tambah kuat. Persis seperti Superman, dia bisa terbang, mengangkat benda berat dan kebal terhadap segala sesuatu.

Brandon juga memiliki kemampuan mata laser, persis seperti superman. Tapi sementara mata laser superman kelihatan keren, mata laser Brandon yang merah terlihat sangat menyeramkan, bagaikan api merah menyala yang siap membakar. Brightburn.



Kombinasi antar kekejaman dan kepribadian buruk ini mulai memunculkan konflik di sekolah. Tidak hanya menyerang orang-orang yang pernah membulinya. Brandon pun dengan kejam menghukum siapa saja yang berani menentangnya, bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun.

Awalnya Tory dan Kyle menolak mempercayai ada sesuatu yang salah pada perubahan Brandon yang begitu drastis. Mereka menganggap itu semua hanya gejolak remaja puber biasa yang akan reda kelak jika Brandon sudah dewasa.

Tapi satu demi satu kejadian yang memakan korban membuat Tory dan Kyle menjadi sadar, bahwa ini adalah kepribadian Brandon yang sebenarnya. Tapi mereka masih berharap dan berjuang agar cinta mereka pada Brandon bisa menyelamatkan anak ini dari takdirnya untuk menjadi penjahat yang kejam.

Bagi mereka yang tidak terlalu merasa sebel dengan keleletan Tory dalam menyadari keanehan Brandon, film ini tidak hanya membuat terpaku dikursi mengikuti adegan demi adegan, tetapi juga menguras emosi kita, yang berharap bahwa ada kebaikan dalam jiwa setiap manusia. Perubahan pribadi Brandon yang berangsur-angsur bertambah kejam. Rasa tidak percaya kita bahwa anak sekecil itu mampu menyakiti manusia lain diluar batas perikemanusiaan.

Tetapi Brandon jelas bukan manusia, sehingga kita terus bertanya-tanya dan berharap, bahkan sampai mendekati akhir film, mungkinkah kekuatan cinta Tory pada anaknya, yang sudah dipelihara dengan penuh kasih sayang sejak bayi, bisa mengembalikan Brandon kepada kepribadiannya semula waktu kecil?

Tentu saja perlu ditonton agar tahu bagaimana jawabanya...






Komentar

Postingan Populer